Rabu, 13 Februari 2008

Perayaan Valentine’s Say adalah Bagian dari Syiar Agama Nasrani

Valentine’s Day menurut literatur ilmiyah yang kita dapat menunjukkan
bahwa perayaan itu bagian dari simbol agama Nasrani.

Bahkan kalau mau dirunut ke belakang, sejarahnya berasal ari upacara
ritual agama Romawi kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang
memasukkan upacara ritual Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga
sejak itu secara resmi agama Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama
Valentine’s Day.

The Encyclopedia Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan
penjelasan sebagai berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran
Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini
menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk
menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World
Encylopedia 1998).

Keterangan seperti ini bukan keterangan yang mengada-ada, sebab
rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ini
menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari
ritual agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari
ritual Romawi kuno. Sementara di dalam tatanan aqidah Islam, seorang
muslim diharamkan ikut merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik
agama Nasrani ataupun agama paganis (penyembah berhala) dari Romawi kuno.

Katakanlah: "Hai orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang
kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku
tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak
pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu,
dan untukkulah, agamaku." (QS. Al-Kafirun: 1-6)

Kalau dibanding dengan perayaan natal, sebenarnya nyaris tidak ada
bedanya. Natal dan Valentine sama-sama sebuah ritual agama milik umat
Kristiani. Sehingga seharusnya pihak MUI pun mengharamkan perayaan
Valentine ini sebagaimana haramnya pelaksanaan Natal bersama. Fatwa
Majelis Ulama Indonesia tentang haramnya umat Islam ikut menghadiri
perayaan Natal masih jelas dan tetap berlaku hingga kini. Maka seharusnya
juga ada fatwa yang mengharamkan perayaan valentine khusus buat umat
Islam.

Mengingat bahwa masalah ini bukan semata-mata budaya, melainkan terkait
dengan masalah aqidah, di mana umat Islam diharamkan merayakan ritual
agama dan hari besar agama lain.

Valentine Berasal dari Budaya Syirik.

Ken Swiger dalam artikelnya “Should Biblical Christians Observe It?”
mengatakan, “Kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang berarti,
“Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Maha Kuasa”. Kata ini ditunjukan
kepada Nimroe dan Lupercus, tuhan orang Romawi”.

Disadari atau tidak ketika kita meminta orang menjadi “to be my
Valentine”, berarti sama dengan kita meminta orang menjadi “Sang Maha
Kuasa”. Jelas perbuatan ini merupakan kesyirikan yang besar, menyamakan
makhluk dengan Sang Khalik, menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala.
Icon si “Cupid (bayi bersayap dengan panah)” itu adalah putra Nimrod “the
hunter” dewa matahari.

Disebut tuhan cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia
pun berzina dengan ibunya sendiri. Islam mengharamkan segala hal yang
berbau syirik, seperti kepercayaan adanya dewa dan dewi. Dewa cinta yang
sering disebut-sebut sebagai dewa Amor, adalah cerminan aqidah syirik
yang di dalam Islam harus ditinggalkan jauh-jauh. Padahal atribut dan
aksesoris hari valentine sulit dilepaskan dari urusan dewa cinta ini.

Walhasil, semangat Valentine ini tidak lain adalah semangat yang bertabur
dengan simbol-simbol syirik yang hanya akan membawa pelakunya masuk
neraka, naudzu billahi min zalik.

Semangat valentine adalah Semangat Berzina

Perayaan Valentine’s Day di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap
dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para
dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari
simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan
pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti
pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara
legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.

Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa
melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran,
bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual
di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya,
semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu libido biasa.

Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi
putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman
lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari
Valentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang.

Padahal kasih sayang yang dimaksud adalah zina yang diharamkan. Orang
barat memang tidak bisa membedakan antara cinta dan zina. Ungkapan make
love yang artinya bercinta, seharusnya sedekar cinta yang terkait dengan
perasan dan hati, tetapi setiap kita tahu bahwa makna make love atau
bercinta adalah melakukan hubungan kelamin alias zina. Istilah dalam
bahasa Indonesia pun mengalami distorsi parah.

Misalnya, istilah penjaja cinta. Bukankah penjaja cinta tidak lain adalah
kata lain dari pelacur atau menjaja kenikmatan seks?

Di dalam syair lagu romantis barat yang juga melanda begitu banyak lagu
pop di negeri ini, ungkapan make love ini bertaburan di sana sini. Buat
orang barat, berzina memang salah satu bentuk pengungkapan rasa kasih
sayang. Bahkan berzina di sana merupakan hak asasi yang dilindungi
undang-undang.

Bahkan para orang tua pun tidak punya hak untuk menghalangi anak-anak
mereka dari berzina dengan teman-temannya. Di barat, zina dilakukan oleh
siapa saja, tidak selalu Allah SWT berfirman tentang zina, bahwa
perbuatan itu bukan hanya dilarang, bahkan sekedar mendekatinya pun
diharamkan.

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra’: 32)

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Minggu, 27 Januari 2008

Lomba PMR

Di SMAN 1 Bale Endah pada tanggal 27 Januari 2008. Hasilnya sbb:

Coming soon.. ;p

Kamis, 24 Januari 2008

Janji Palang Merah Remaja

Janji Palang Merah Remaja

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga

Padi @ SMKN 1 Cimahi






Denger kabar dari teman, katanya grup band PADI bakalan manggung di kampus SMK negeri 1 Cimahi dalam acara MTV Tamu Istimewa... " Busyeet, loba duit eut STM ayeuna mah.... Gaul deuih...hahaha." Begitulah komentar pertama akan berita itu. Kirain tuh temen ngibul...Ternyata eh ternyata Kamis, malam Jum'at Kliwon sepulang kuliah liahat siaran ulangnya di MTV.... Weleh weleh weleh... Hade euy STM geus kadatangan PADI...

Panggungnya yg 'lumayan' nongkrong di lapangan voli, depan workshop Eind., pinggir Tetrans tea geuningan. Nampaknya dari sekian wajah2 yg masuk TV, tak ada wajah2 anak STM yg kukenal, kecuali seorang guru olah raga yg nongkrong paling depan sambil menjagain aksi anak2 yg histeris...... hehehehe...

Sok atuh, atos PADI, saha deui..... ?

Minggu, 20 Januari 2008

Pendidikan & Latihan

PENDIDIKAN & LATIHAN PMR PEMBANGUNAN

1. LATIHAN RUTIN
2. ORMED
3. CPD
4. PELANTIKAN

Pengurus & Anggota

PENDIDIKAN DAN LATIHAN PMR PEMBANGUNAN

1.
2.
3.
4.
5.
6
.
7.

Sejarah

Sejarah PMR PEMBANGUNAN

abcd efg hij klm nop qrs tuv

PMR angkatan 20





Tahun 2002-2006
Jumlah Anggota : 18 orang sbb :

1. Ade Rafiansyah
2. Apri Adi
3. Asep Setyawan
4. Dadan Dani
5. Della Mutiara Putri
6. Indra Slamet Septiawan
7. Jajang Saeful Rahman
8. Muhammad Ramdani
9. Nila Kusumawati
10. Noorlatifah
11. Ridwan M. Fajar
12. Siti
13. Siti Mujiah
14. Sumirat Banu Lukman
15. Teguh Priyanto
16. Vilia Maolani
17. Yiska Cavala M.
18. Yogi Noercahya